Minggu, 31 Mei 2009

Tentang Dunia

Dari 4GB sebulan sampai 8GB Sehari

May 31st, 2009 by shiro | 0 |

Postingan ini kurang begitu penting. Cuma ingin berbagi kebahagiaan saya. Jika dulu pertama kali membeli hosting sendiri, 2 bulan pertama saya sudah cukup dengan jatah bandwidth (sebenarnya lebih tepatnya data transfer, tapi berhubung lebih populer dg bandwith yaudah..) 4GB perbulan,maka kini saya harus bergembira dengan fakta bahwa blog gadget dan teknologi terbaru ini menghabiskan bandwith [...]

Kembalinya Kamera Instant Polaroid

May 28th, 2009 by shiro | 0 |

Dahulu kala, jaman kamera dengan film masih terkenal, Kamera Polaroid termasuk kamera yang hebat. Hebat? ya karena kamera ini bisa segera mencetak hasil jepretannya ke kertas dan dapat segera melihat foto kita.
Lain dulu, lain sekarang. Dijaman serba digital seperti ini siapa yang mau membeli kamera mahal semacam polaroid jika membeli kamera digital harganya lebih murah, [...]

Paten Baru Sony Erricsson: Ganti Playlist Sesuai expresi wajah

May 24th, 2009 by shiro | 2 comments |

Sony Erricsson (SE) memang rajanya HP musik. Setelah ada shake to shuffle, dan beragam fitur musik lainnya, kini mereka mematenkan sebuah fitur baru. Fitur baru ini bernama lengkap “Generating music playlist based on facial expression”. Ya, fitur ini mampu menghasilkan sebuah plalist dengan mengenali expresi wajah si pamakainya. Disesuiaikan dengan mood gitu deh..
Cara yang dipakai [...]

Bocah 3 Tahun Beli Ekscavator Online

May 24th, 2009 by shiro | 2 comments |

Bagi anda yang suka menggunakan fasilitas auto login di komputer, berhati-hatilah. apalagi jika anda memiliki anak yang masih kecil.
Seperti yang terjadi di Selandia Baru (New Zaeland). Seorang bocah berumur 3 tahun, Pipi, membeli sebuah eskavator di sebuah toko online. Kaberhasilan Pipi melakukan transaksi ini tak lain karena kecerobohan sang orang tua yang menggunakan fasilitas auto [...]




Jum'at, 22 Mei 2009 , 20:20:00

HEADLINE - Pipi, bocah Selandia Baru berusia 3 tahun yang 'berkesempatan' tampil sebagai headline suratkabar, lantaran 'memenangkan' lelang sebuah ekskavator seharga 8.000 poundsterling. Foto: Rodney Times.
AUCKLAND - Banyak orangtua mungkin saja mengaku senang, jika putra-putri mereka yang masih kecil bisa belajar sendiri dan mengembangkan kemampuan baru semenjak dini. Tapi mungkin tidak demikian yang baru-baru ini dirasakan orangtua Pipi Quinlan, balita usia 3 tahun dari daerah Stanmore Bay, sebelah utara Auckland, Selandia Baru.

Seperti diberitakan situs Guardian pada Jumat (22/5) sore, Pipi yang dibiarkan sendiri bersama komputer dan koneksi internet tersambung, selang beberapa menit saja menjelang sarapan, ternyata langsung belajar 'belanja online'. Tak tanggung-tanggung, barang yang berhasil dibeli oleh bocah tersebut adalah sebuah ekskavator 'betulan' seharga 8.000 poundsterling. Sebuah 'prestasi' yang bahkan membuatnya tampil sebagai headline suratkabar.

Ternyata, saat sang ibunda masih belum sempat menemaninya, Pipi berhasil membuka browser internet dan menemukan sebuah situs belanja online, TradeMe, yang kebetulan sehari sebelumnya sudah dibuka ibunya dan belum sempat log-off. Bukan kebetulan memang, karena Sarah - nama sang ibu - sendiri sebelum itu memang mencari-cari ekskavator mainan untuk dibeli lewat situs tersebut.

"Pertama kali saya mengetahui hal (pembelian) ini adalah saat turun ke bawah dan membuka komputer. Saya baca ada sebuah email dari TradeMe yang menyebutkan saya telah memenangkan lelang sebuah barang, dan satu email lagi dari penjual yang isinya kira-kira 'Saya rasa anda akan menyukai mesin penggali ini'," ungkap Sarah kepada koran Rodney Times, yang memasang berita headline itu.

Diceritakan Sarah lagi, dirinya mengira bahwa awalnya dia berhasil membeli mainan ekskavator yang sempat ia ikuti lelangnya beberapa buah sehari sebelumnya. "Tapi ternyata tidak. Saat saya kembali (ke komputer) dan membaca ulang email-email itu, saya lihat angka 20.000 dolar (mata uang Selandia Baru, Red), dan baru benar-benar terkejut," tambahnya.

Sarah pun menyampaikan bahwa ia segera menghubungi situs lelang tersebut, sekaligus pihak penjual, lantas menceritakan apa yang telah terjadi. TradeMe sendiri kemudian memaklumi dan mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan pihak penjual, serta memasukkan kembali alat berat merk Kobelco itu ke daftar pelelangan. Sementara si kecil Pipi, untuk saat ini diupayakan oleh ibunya agar tak bisa menjangkau komputer dulu.

Daftar Karakter Spesial dan Shortcut untuk Memunculkannya

May 23rd, 2009 by shiro | 1 comment |

Pernah kepikiran buat munculin karakter-karakter spesial seperti ☼ atau ™ atau ♀ dan beberapa karakter spesial yang lain? Mudah saja, gunakan tombol Alt dan beberapa angka sesuai tabel di gambar dibawah ini untuk memunculkannya.
Contoh:

Alt+15 (tahan tombol ALT jangan dilepas dulu, lalu tekan tombol 1, diteruskan dengan menekan tombol 5) maka akan menghasilkan ☼
ALT+219 akan menghasilkan: [...]

Mendigitalkan jam analog atau menganalogkan jam digital?

May 18th, 2009 by shiro | 0 |

Ketika saya menyebutkan jam analog, munkgi anda akan membayangkan tentang jam yang memiliki jarum, angka-angka disekelilingnya dan berputar. Betul?
Namun ketika saya menyebutkan jam digital, anda tentu akan langsung memikirkan seven segmen, angka seperti kalkulator, atau angka yang berganti. Tidak ada lagi jarum dan berputar. iya kan?
Nah, bagaimana jadinya jika jam analog yang kerjanya berputar saling [...]

KRI 2009 Regional IV: Lagi-lagi milik PENS

May 17th, 2009 by shiro | 2 comments |

KRI 2009 regional IV baru saja selesai dilaksanakan. Ada “sedikit” kejutan dan sangat banyak hal yang “sama sekali tidak mengejutkan” di Kontes Robot Indonesia Regional IV kali ini. Kejutan kecil itu adalah loyonya tim Universitas Brawijaya yang tahun kemarin muncul sebagai runner up di rigional IV. Ya, mereka sangat payah, mengecewakan, dan kalo boleh saya [...]

Samsung LED TV: Langsing, Hemat Energi, Ramah Lingkungan

May 14th, 2009 by shiro | 10 comments |

Apakah anda tipikal penikmat film dalam format HD? Suka nonton film dengan resolusi super duper tinggi?? bagaimana jika saya tawarkan kepada anda untuk menonton acara telvisi dengan tampilan dan resolusi tinggi?? jelas suka donk??
Nah, ini dia teknologi mutakhir dalam dunia pertelevisian yang disuguhkan oleh Samsung. Adalah seri Samsung LED TV yang akan membuat anda speechless [...]

Kualitas Setara Printer Laser, Bisa Hemat 62%

May 10th, 2009 by shiro | 2 comments |

Ini dia inovasi mutahir dari Xerox. Brand yang cukup terkenal dengan produk mesin fotokopinya ini meluncurkan sebuah printer baru ke pasaran. Seri printer baru ini adalah Xerox ColorQube 9200 series. Seri mesin pencetak ini menawarkan penghematan tinta sampai dengan 62% dari pada penggunaan printer laser, dengan kualitas yang tak kalah kualitas hasilnya dengan printer laser [...]

Windows 7 Minimum Requirements

May 8th, 2009 by shiro | 0 |

Mau install windows seven?? Coba lihat spesifikasi komputer anda dulu.. Apakah memenuhi spesifikasi minimum yang diminta untuk mengistall si seven ini. berikut minimum requirementnya:
klik untuk baca lebih lanjut..

Jumat, 22 Mei 2009

Cara Merakit Komputer Yang Benar


Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:

A. Persiapan
B. Perakitan

C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

rakit1.jpg

Persiapan

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:

  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan

Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips

Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

rakit2.jpg

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

rakit3.jpg

Perakitan

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

rakit4.jpg

2. Memasang Prosessor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket

  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

rakit5.jpg

Jenis Slot

  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak

Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

rakit6.jpg

3. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

rakit16.jpg

4. Memasang Modul Memori

Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM

  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

rakit7.jpg

rakit8.jpg

Jenis DIMM dan RIMM

Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan

  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.

rakit9.jpg

rakit10.jpg

5. Memasang Motherboard pada Casing

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

rakit11.jpg

6. Memasang Power Supply

Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

rakit12.jpg

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.

  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

rakit13.jpg

rakit14.jpg

rakit15.jpg

8. Memasang Drive

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:

  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard

Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

rakit17.jpg

9. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:

  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

rakit18.jpg

10. Penyelessaian Akhir

  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

rakit19.jpg

Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:

  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

Penanganan Masalah

Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:

  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/

LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.

Jumat, 17 April 2009

Klik di sini>>Macam- macam Alat Ukur Listriknationalinks
Alat-alat ukur dasar listrik yang sering digunakan adalah Voltmeter, Ampermeter, Multimeter baik yang analog maupun digital dan Osiloskop . ...nationalinks.blogspot.com/2009/02/macam-macam-alat-ukur-listrik.html - 95k - Tembolok - Halaman sejenis

ALAT UKUR LISTRIK

Klik di sini >>Alat Ukur Listrik
Jenis Berkas: Shockwave FlashKompetensi Dasar : Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik ... Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena ...www.lpmpkalteng.net/modules.php?name=Downloads&d_op=getit&lid=26 - Halaman sejenis

TRANSISTOR

TRANSISTOR
3.1 Karakteristik Input Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor. Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat. 3.2 Percobaan Karakteristik Input Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur arus basis Ib sebagai fungsi Vbe (karakteristik input transistor). Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu gunakan transistor NPN kemudian rangkailah seperti pada Gambar 3.1 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.





Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ib fungsi Vbe pada layar oscilloscope, dapat dilihat pada Gambar 3.2.



Grafik diatas terlihat seperti grafik dioda biasa, hal ini dikarenakan dioda emitter-basis dibias maju sehingga perubahan arus emitter menurut tegangan emitter ke basis akan serupa dengan karakteristik maju dari dioda hubungan p-n.
Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Setelah mengetahui karakteristik input transistor NPN, sekarang gunakan transistor PNP dan rangkailah seperti pada Gambar 3.3 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.






Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ib fungsi Vbe yang serupa dengan grafik transistor NPN tetapi arahnya berlawanan.
3.3 Karakteristik Output Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.






3.4 Percobaan Karakteristik Output Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur arus kolektor Ic sebagai fungsi Vce (karakteristik output)Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu gunakan transistor NPN dan rangkailah seperti pada Gambar 3.4 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.
Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ic fungsi Vce pada layar oscilloscope, dapat dilihat pada Gambar 3.5.






Grafik diatas memiliki daerah yang berbeda dimana kerja transistor berubah. Pertama, terdapat bagian naik diawal kurva. Bagian miring kurva ini disebut dengan daerah saturasi. Pada daerah ini, dioda kolektor tidak memiliki tegangan positif yang cukup untuk mengumpulkan semua elektron bebas yang diinjeksikan ke basis. Pada daerah ini, arus basis Ib lebih besar daripada normalnya dan gain arus ߤc lebih kecil daripada normalnya.
Kedua, ada daerah ditengah dimana daerah ini merupakan daerah kerja normal transistor. Pada daerah ini, dioda emitter terbiasmajukan dan dioda kolektor terbiasbalikkan. Lebih lanjut, kolektor mengumpulkan hampir semua elektron yang dikirimkan emitter ke basis. Inilah mengapa perubahan pada tegangan kolektor tidak berpengaruh pada arus kolektor. Daerah ini disebut sebagai daerah aktif. Secara grafis, daerah aktif adalah bagian horizontal dari kurva. Dengan katalain, arus kolektor konstan pada daerah ini.
Ada juga daerah operasi lain yang disebut sebagai daerah breakdown. Transistor tidak boleh beroperasi pada daerah ini karena akan rusak. Tidak seperti dioda zener yang teroptimasisasi pada operasi breakdown, transistor tidak dimaksudkan untuk bekerja di daerah breakdown.
Setelah mengetahui karakteristik output transistor NPN, sekarang gunakan transistor PNP dan rangkailah seperti pada Gambar 3.6 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.




Saat sumber tegangan di berikan pada rangkaian tersebut kondisi transistor pada saat itu belum aktif, hal ini disebabkan transistor belum terpicu.
Setelah diberi sumber tegangan, untuk mengaktifkan transistor dilakukan pemicuan dengan mengatur potensiometer sampai didapatkan arus Ic.
Kemudian ukurlah arus Ic dengan mengubah-ubah arus basisnya (Ib). Arus Ib diubah-ubah dengan potensiometer.
3.7 Transistor sebagai saklar Bias basis berguna didalam rangkaian-rangkaian digital karena rangkaian tersebut biasanya dirancang untuk beroperasi didaerah jenuh dan cutoff. Oleh sebab itu, mereka memiliki tegangan keluaran rendah ataupun tegangan keluran tinggi. Rangkaian digital sering dinamakan rangkaian saklar karena titik Q berubah diantara dua titik pada garis beban yaitu daerah jenuh dan cutoff. 3.8 Percobaan Transistor sebagai saklar Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengaplikasikan transistor sebagai saklar. Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu merangkai rangkaian seperti pada Gambar 3.8 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.


Saat sumber tegangan di berikan pada rangkaian tersebut kondisi transistor pada saat itu belum aktif, hal ini disebabkan transistor belum terpicu. Transistor belum terpicu karena saklar off sehingga tidak ada arus yang mengalir (transistor dalam keadaan cut off).
Untuk mengaktifkan transistor, dilakukan pemicuan dengan menggunakan saklar sehingga lampu akan menyala. Pada saat saklar on maka akan ada arus yang mengalir ke basis yang kemudian akan dikuatkan oleh transistor sehingga dapat menyalakan lampu.
TRANSISTOR
3.1 Karakteristik Input Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor. Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat. 3.2 Percobaan Karakteristik Input Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur arus basis Ib sebagai fungsi Vbe (karakteristik input transistor). Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu gunakan transistor NPN kemudian rangkailah seperti pada Gambar 3.1 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.












Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor. Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat. 3.2 Percobaan Karakteristik Input Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur arus basis Ib sebagai fungsi Vbe (karakteristik input transistor). Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu gunakan transistor NPN kemudian rangkailah seperti pada Gambar 3.1 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.











Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ib fungsi Vbe pada layar oscilloscope, dapat dilihat pada Gambar 3.2.








Grafik diatas terlihat seperti grafik dioda biasa, hal ini dikarenakan dioda emitter-basis dibias maju sehingga perubahan arus emitter menurut tegangan emitter ke basis akan serupa dengan karakteristik maju dari dioda hubungan p-n.
Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Setelah mengetahui karakteristik input transistor NPN, sekarang gunakan transistor PNP dan rangkailah seperti pada Gambar 3.3 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.




















































Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ib fungsi Vbe yang serupa dengan grafik transistor NPN tetapi arahnya berlawanan.
3.3 Karakteristik Output Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar. 3.4 Percobaan Karakteristik Output Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur arus kolektor Ic sebagai fungsi Vce (karakteristik output)Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yaitu gunakan transistor NPN dan rangkailah seperti pada Gambar 3.4 dimana sumber tegangan diberikan setelah rangkaian selesai.










































Setelah diberi sumber tegangan maka akan terbentuk grafik Ic fungsi Vce pada layar oscilloscope, dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Ritri love

Ritri love
Jangan Pernah berubah walau 1000 rintangan